Film Drama Korea Selatan Memicu Perdebatan Wajib Militer

JakartaDrama Korea D.P memicu perdebatan di Korea Selatan mengenai sejarah skandal pelecehan di militer, dan kebijakan wajib militer.

D.P bercerita tentang polisi militer yang ditugaskan untuk menangkap desertir atau prajurit yang meninggalkan ketentaraan tanpa izin. Drama ini sekaligus menyoroti kehidupan sehari-hari saat wajib militer, termasuk pelecehan psychological dan fisik dari tentara lain.

Sutradara Han Jun Hee mengatakan dirinya berusaha menceritakan kisah yang memanusiakan, tentang bagaimana sistem tersebut membuat para desertir menjadi korban dan penjahat, serta kerugian yang ditimbulkan bagi mereka yang terpaksa melakukan perburuan.

"D.P adalah kisah tentang melacak seorang pembelot. Tetapi pada saat yang sama, ini adalah kisah paradoks mencari putra, saudara, atau kekasih seseorang yang malang," katanya, dilansir Reuters.

Reaksi terhadap Dramatization Korea D.P.

Reaksi di antara mantan wajib militer beragam. Beberapa orang mengatakan drama tersebut mencerminkan pengalamannya, yang lain menilai penggambaran pelecehan berlebihan, dan ada yang tidak mau menonton D.P untuk mencegah ingatan traumatis muncul kembali.

"Ada adegan di D.P. saat mereka melempar sepatu tempur (ke tentara). Saya mengalami banyak pelecehan serupa. Sekarang saya melihat ke masa lalu, saya merasa itu tidak adil, tetapi kala itu hal demikian sangat umum," kata Ma Joon Container yang mengikuti wajib militer antara 2013 dan 2014, dilansir Reuters.

Lee Jun Tae yang bertugas pada 2017 hingga 2019 mengatakan dirinya tidak pernah mengalami, atau mendengar rekan lain mengalami pelecehan selama wajib militer.

"Tidak ada perlakuan kasar selama saya hidup," aku dia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Peringatan Keras, Covid-19 RI Melonjak Salah Satunya Imbas Mutasi Virus

Beberapa Manfaat Tomat Kecil Untuk Kesehatan Wajah, Membantu Merangsang Produksi Kolagen

Sedang Heboh Video Terbaru Film Spiderman : No Way Home di Sosmed